Kamis, 11 April 2019

Taman Satria Gatotkaca

Taman Satria Gatotkaca


8°44'39.8"S 115°10'43.9"E

-8.744388, 115.178867

Setiap wisatawan yang datang ke Bali, pasti akan melihat kemegahan patung berwarna putih yang menunjukkan kegagahan sosok yang mewakilinya. Patung tersebut tak lain adalah Taman Satria Gatotkaca Bali. Patung ini memang terlihat begitu mencolok, berada di tengah jalan utama yang ada di Bali, berukuran besar lengkap dengan kuda serta kereta yang menyertainya.

Taman Satria Gatotkaca Bali memang memiliki lokasi yang strategis, berada di pertigaan yang merupakan jalur keluar dari Bandara Inernasional Ngurah Rai. Pertigaan tersebut adalah Jl. Raya Airport Ngurah Rai, Jalan Raya Tuban, serta Jalan Raya Tol Mandira. Pada awal pendiriannya, Taman Satria Gatotkaca dibangun untuk mempercantik jalanan. Namun, kini fungsinya sudah melebihi hal tersebut.

Taman Satria Gatotkaca Bali Menjadi Daya Tarik Wisata di Pulau Dewata

Pembangunan patung ini sendiri sudah dilakukan sangat lama. Proses peresmiannya dilakukan pada tanggal 30 Oktober 1993. Meski sudah berusia belasan tahun, tapi kemegahan Taman Satria Gatotkaca Bali masih begitu terlihat jelas hingga sekarang. Pemerintah Bali sendiri, membangun patung ini dengan tujuan agar bisa memberi perlindungan secara spiritual bagi para wisatawan.

Meski memiliki nama resmi Taman Satria Gatotkaca, tapi masyarakat Bali punya nama lain yang mereka sematkan pada patung di taman ini. Nama tersebut adalah Patung Kuda Putih. Penamaan ini cukup masuk akal, mengingat patung ini secara dominan memiliki warna putih dengan beberapa kuda yang mengelilingi sosok Gatotkaca di dalamnya.

Para wisatawan yang datang ke Pulau Bali pun kerap menghabiskan sedikit waktunya untuk singgah ke tempat ini. Apalagi, akses transportasi ke Taman Satria Gatotkaca begitu mudah, bisa dilakukan baik menggunakan kendaraan umum, sepeda motor, ataupun mobil. Sebagai tambahan, tempat ini juga bisa dikunjungi secara gratis.

Selama di area taman, para wisatawan bisa bersantai sambil menikmati keindahan patung Gatotkaca dengan lebih dekat. Hal yang tak kalah menariknya, para wisatawan juga kerap menghabiskan waktunya untuk berfoto dengan latar belakang patung.

Anda bisa memilih datang ke tempat ini pada pagi hari, siang, ataupun malam hari. Anda pun bisa berpose dengan beragam jenis gaya selama di sini. Tak perlu khawatir dengan batasan waktu seperti ketika berkunjung ke tempat wisata yang berbayar lainnya di Bali.

Cara Menuju Lokasi Taman Satria Gatotkaca Bali

Lokasinya yang strategis membuat patung ini dapat dikunjungi dengan mudah. Kalau Anda sampai ke Bali menggunakan pesawat, jarak antara patung dengan Bandara Internasional Ngurah Rai hanya sekitar 5 menit berkendara. Sementara itu, kalau Anda berangkat dari Denpasar, jarak antara kedua tempat bisa dijangkau dengan berkendara sekitar 40 menit.

Ada hal unik yang bisa Anda temukan selama perjalanan menuju ke Taman Satria Gatotkaca. Di sepanjang perjalanan, Anda dapat menjumpai deretan patung yang tak kalah indahnya. Sebagai contoh, di ujung Jl. Sunset Road, terdapat Patung Dewa Ruci yang memiliki ciri khas dengan patung yang membelit tubuhnya. Lalu, ada pula Patung I Gusti Ngurah Rai yang dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada sosok pahlawan nasional tersebut.

Nah, dengan banyaknya patung unik yang bisa ditemukan di sepanjang perjalanan menuju taman cantik ini, bakal puas deh perburuan foto yang bisa dilakukan di sini.


Ghatotkacha is the son of Bhima and is fighting for the Pandavas. 
He stands over the horses.
Karna is fighting for the Kauravas and is in the chariot.

A similar sculpture is found near the Denpasar, Bali International airport, Indonesia. It is at the only highway entrance in the northeast corner of the airport, and is called the Patung Satria Gatotkaca (lit. sculpture of Kshatriya Ghatotkacha). The two artworks are similar, though the details vary (such as spokes in the chariot wheel – 12 vs 16, the location of the wheel – inside or outside the cover, where exactly Ghatotkacha is standing, the presence of mythic makaras on the side of the scene at Bali, etc).























Tidak ada komentar:

Posting Komentar