Sang Hyang Kamajaya atau Kamadewa adalah anak Semar (Hyang Ismaya) dan Dewi Senggani. Ia Dewa cinta dan berparas elok sekali. Kamajaya beristrikan Dewi Kamaratih, putri Sang Hyang Resi Soma. Dewi ini sebangsa bidadari yang sangat cantiknya. Kamajaya dan Kamaratih tak pernah berpisahan.
Dalam pewayangan dikisahkan, Batara Ismaya (anak dari Sanghyang
Tunggal dan Dewi Rekatawati, cucu dari Sanghyang Wenang dan Dewi Sahoti, cicit
dari Sanghyang Nurasa) sewaktu masih di kahyangan sempat dijodohkan dengan bibi
sepupunya yang bernama Dewi Senggani (anak dari Sanghyang Wening, cucu dari
Sanghyang Nurasa). Dari perkawinan itu lahir sepuluh orang anak, yaitu:
1.
Batara Wungkuham
2.
Batara Surya
3.
Batara Candra
4.
Batara Tamburu
5.
Batara Siwah
6.
Batara Kuwera
7.
Batara Yamadipati
8.
Batara Kamajaya
9.
Batara Mahyanti
10. Batari Darmanastiti
Dewa dan Dewi ini senantiasa menjaga keselamatan umat manusia di dunia ini, terutama keluarga Pendawa. Kamajaya malahan disebut juga Dewanya Arjuna, oleh karena ia sangat sayang pada Arjuna.
Di dalam Lakon Cekel Indralaya, Arjuna menjadi pendeta dan Kamajaya datang ke Dwarawati menyamar sebagai Arjuna untuk menentang Korawa yang akan datang menggoda Dewi Wara Sumbadra, istri Arjuna.
Menurut kepercayaan orang Jawa, pada waktu seorang wanita hamil untuk pertama kalinya dan diadakan selamatan hamil tujuh bulan (Jawa: mitoni), maka disajikan juga sebuah kelapa gading yang digambar Kamajaya dan Kamaratih dengan harapan semoga mendapat berkah dari Dewa dan Dewi itu.
Sang Hyang Kamajaya bermata jaitan, berhidung mancung, dan bergigi hitam karena sisik. Berpakaian seperti Dewa, tetapi pada bagian kepala tampak sebagai ksatria. Dia bersemayam di Cakrakembang tempat tersendiri bagi Kamajaya dan Kamaratih.
Pada acara mitoni atau tujuh bulan (kandungan istri berusia 7 bulan), kelapa muda yg hendak dipecahkan ayah calon bayi sering dilukiskan atau dituliskan nama Kamajaya. Sebagai wujud dari buah cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar